Kamis, 06 Mei 2010

Penggunaan obat

B.Penggunaan obat

1. Oral
Cara penggunaan obat yang diberikan melalui mulut dengan cara ditelan. Kelebihannya adalah caranya alami, tidak sulit, dan aman. Kelemahan adalah rangsangan obat lebih lambat dan kemungkinan penyerapan obat tidak teratur.

2. Rektal
Rektal merupakan cara penggunaan obat yang diberikan melalui lubang pada tubuh. Contohnya melalui anus atau saluran kencing. Obat ini akan melunak atau melebur. Kelemahannya adalah penyerapan obat yang tidak teratur dan sulit diduga.

3. Epikutan
Epikutan merupakan cara penggunaan obat yang dioleskan pada kulit dan berbentuk larutan, salep, krim atau pasta, dan semprotan aerosol. Kemasan ini paling banyak disukai karena tidak berminyak dan menyebar lebih luas dipermukaan kulit.

4. Parenteral
Parenteral merupakan cara penggunaan obat yang diberikan dengan menyuntikkan obat ke dalam tubuh melalui lubang jarum yang runcing. Cara ini disukai karena penyerapannya lebih cepat, kadar obat dalam darah lebih mudah diduga, dan dapat diberikan dengan dosis yang lebih kecil. Kelemahannya adalah obat yang telah disuntikkan tidak dapat ditarik kembali maka petugas harus ahli dalam bidangnya, alat suntik harus bebas kuman, dan biayanya yang mahal.

Penggolongan obat

A. Penggolongan obat

1. Obat Kemasan tablet
Tablet merupakan kemasan padat yang mengandung senyawa dan pengencer tertentu yang di buat dengan dicetak. Tablet dilapisi pelindung agar tidak rusak. Contohnya adlah obat influenza.

2. Obat kemasan serbuk atau puyer
Obat ini biasanya digunakan oleh anak-anak. Obat ini lebih cepat diserap oleh tubuh dibandingkan dengan obat kemasan lain.

3. Obat kemasan kapsul
Kapsul adalah obat berbentuk padat yang dibungkus oleh kulit dari bahan gelatin karena gelatin mudah rusak dalam saluran sehingga cepat diserap lambung. Kapsul lebih cepat diserap daripada tablet. Contonhya obat penghilang rasa sakit.

4. Obat dalam bentuk sirup
Sirup adalah larutan pekat dalam air gula atau pengganti gula dengan atau tanpa bahan tambahan seperti bahan pewangi. Obat sirup terbentuk dari senyawa sukrosa, air murni, pemberi rasa, pewarna, bahan terapetik, dan bahan pembau. Contohnya obat batuk.

5. Obat kemasan suspensi
Suspensi adalah kemasan obat yang berbentuk butiran halus yang ditahan dalam suspense dengan bahan pembawa yang sesuai. Suspensi ada yang berbentuk cair dan kering. Contohya obat gangguan pncernaan.

Contoh Bahan kimia dalam rumah tangga

A. Bahan kimia dalam rumah tangga
∆ Sabun
∆ Detergen
∆ Pemutih Pakaian
∆ Bahan pewangi
∆ Pembasmi serangga

B.Bahan Kimia Dalam Industri
∆ Cat
∆ Pestisida
Bedasarkan jenis hama yang akan diberantas, pestisida dikelompokkan menjadi empat macam :
• Insektisida: Pestisida pembasmi serangga.
• Herbisida : Pembasmi tanaman pengganggu.
• Fungisida : Pembasmi jamur.
• Rodentisida: Pestisida pembasmi binatang pengerat.
• Insektisida dibagi lagi menjadi :

a. Insektisida Organoklorin : DDT (dichloro diphenly trichloroethane), dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. BHC (Benzana Heksaclorida), dapat mengganggu kesehatan manusia. Telodrin (senyawa siklodin).
b. Insektisida Organofosfat.
c. Insektisida Karbanat.
d. Insektisida Tiosianat.

∆ Obat

Bahan Kimia Rumah Tangga

1. Corrosive chemical subtances
Sifat corosif merupakan sifat bahan kimia yang dapat merusak kulit, jika zat lain bersentuhan dengannya. Bahan kimia korosif dapat merusak logam dan marmer sehingga bahan kimia korosif harus dikemas dalam kemasan yang benar2 aman seperti botol plastik dan botol kaca. Bahan 2 kimia yang bersifat korosif seperti senyawa-senyawa asam seperti; asam sulfat, asam klorida, asam cuka.

2. Caustic chemical subtances
• Sifat kaustik merupakan sifat bahan kimia yang merusak kulit dan menimbulkan iritasi
• Sifat kaustik ini ada pada senyawa2 basa seperti natrium hidroksida, kalsium hidroksida, dan amonium hidroksida
• Melalui proses lebih lanjut dan dicampur dengan bahan kimia lain maka bahan ini akan menjadi lebih aman

3. Flammable chemical subtances
• Bahan kimia yang memiliki sifat mudah terbakar dapat menimbulkan api atau terbakar dengan mudah ketika berinteraksi dengan zat lain. Bahan kimia ini sangat peka terhadap suhu tinggi atau panas sehingga harus ditempatkan pada tempat yang relatif sejuk dan tertutup rapat.
• Contoh bahan tersebut : bensin, bensol, spirtus, alkohol, minyak tanah dll

4. Bahan kimia yang mudah meledak
( explosive chemical subtances )
• Bahan kimia yang mudah meledak dapat menimbulkan ledakan atau pancaran energi jika bersentuhan dengan zat lain
• Bahan kimia yang mudah meledak harus ditangani lebih khusus dan dikemas sedemikian rupa agar tidak membahayakan manusia
• Contoh bahan kimia yang mudah meledak adalah natrium, kalium, magnesium, bahan bakar korek api, amonium nitrat,karbit, TNT (trinitro toloune )dan nukler

5. Bahan kimia yang bersifat racun
( Poisonous chemical subtances )
• Sifat racun adalah sifat bahan kimia yang apabila masuk ke jaringan tubuh dapat merusak sel darah merah dan sistem saraf. Oleh karena itu bahan kimia yang bersifat racun dapat menimbulkan kematian dan kelumpuhan.
• Contoh : gas clor, raksa, insektisida, herbisida, asam sianida, asam sulfida dll.

Minggu, 02 Mei 2010

Penyebatan, Efek, dan Jenis Zat aditif dan Psikotropika



Penyebaran

Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.

Efek

  • Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD
  • Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu
  • Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
  • Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw
  • Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian
Jenis
  • Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.

Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.

  • Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).

Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol

perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.




Zat aditif dan Psikotropika

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.

Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.

Alasan penggunakan aditif makanan


Alasan penggunakan aditif makanan


Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain. Adakalanya makanan yang tersedia tidak mempunyai bentuk yang menarik meskipun kandungan gizinya tinggi Umumnya pengolahan makanan selalu berusaha untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik. Makanan yang tersaji harus tersedia dalam bentuk yang lebih menarik, rasa enak, rupa dan konsistensinya baik serta awet maka sering dilakukan penambahan bahan tambahan makanan yang sering disebut zat aditif kimia (food aditiva)


Jenis

Bahan aditif makanan dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok tertentu tergantung kegunaanya, diantaranya:

Penguat rasa

MSG sering digunakan sebagai penguat rasa makanan buatan dan juga untuk melezatkan makanan Adapun penguat rasa alami diantaranya adalah bunga cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar. Contoh penguat rasa buatan adalah Mono-natrium glutamat/vetsin (ajinomoto/sasa), asam cuka, benzaldehida, amil asetat


Pemanis

Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu mempertajam rasa manis. Beberapa jenis pemanis buatan yang digunakan adalah sakarin, siklamat, dulsin, dan aspartam. Pemanis buatan ini juga dapat menurunkan resiko diabetes, namun siklamat merupakan zat yang bersifat karsinogen


Pengawet

Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapat menghambat kerusakan pada makanan, karena serangan bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan adalah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya Pengawetan makanan sangat menguntungkan produsen karena dapat menyimpan kelebihan bahan makanan yang ada dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik tibaContoh bahan pengawet adalah Natrium benzoat, Natrium Nitrat, Asam Sitrat, Asam Sorbat, Formalin


Pewarna

Warna dapat memperbaiki dan memberikan daya tarik pada makanan. Penggunaan pewarna dalam bahan makanan dimulai pada akhir tahun 1800, yaitu pewarna tambahan berasal dari alam seperti kunyit, daun pandan, daun suji, coklat, wortel, dan karamel. Zat warna sintetik ditemukan William Henry Perkins tahun 1856, zat pewarna ini lebih stabil dan tersedia dari berbagai warna. Zat warna sintetis mulai digunakan sejak tahun 1956 dan saat ini ada kurang lebih 90% zat warna buatan digunakan untuk industri makananSalah satu contohnya adalah tartrazin, yaitu pewarna makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI 19140. Selain itu ada pula Sunsetyellow FCF (orange), Carmoisine (Merah), Brilliant Blue FCF (biru)


Pengental

Pengental yaitu bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan makanan yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu Contoh pengental adalah pati, gelatin, dan gum (agar, alginat, karagenan)

Pengemulsi (emulsifier)

Emulsifier adalah zat yang dapat mempertahankan dispersi lemak dalam air dan sebaliknya Pada mayonaise bila tidak ada emulsifier, maka lemak akan terpisah dari airnya. Contoh emulsifier yaitu lesitin pada kuning telur, gom arab dan gliserin

Selain itu terdapat pula macam-macam bahan tambahan makanan, seperti

antioksidan, seperti butil hidroksi anisol (BHA), butil hidroksi toluena (BHT), tokoferol (vitamin E)

pengikat logam

pemutih, seperti hidrogen peroksida, oksida klor, benzoil peroksida, natrium hipoklorit

pengatur keasaman, seperti aluminium amonium sulfat, kalium sulfat, natrium sulfat, asam laktat

zat gizi

anti gumpal, seperti aluminium silikat, kalsium silikat, magnesium karbonat, magnesium oksida


Efek samping

Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi bahan aditif buatan atau sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain. Maka dari itu pemerintah mengatur penggunaan bahan aditif makanan scara ketat dan juga melarang pengguanaan bahan aditif makanan tertentu jika dapat menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya. Pemerintah juga melakukan berbagai penelitian guna menemukan bahan aditif makanan yang aman dan murah


Kehalalan

Daftar Bahan tambahan makanan yang termasuk kelompok diragukan kehalalannya

Potasium nitrat (E252)

Dapat dibuat dari limbah hewani atau sayuran. Untuk pengawet, kuring, mempertahankan warna daging. contoh pada sosis, ham, keju belanda

L-(+)-asam tartarat (E334)

Kebanyakan sebagai hasil samping industri wine.Sebagai antioksidan pemberi rasa asam produk susu beku, jelly, roti, minuman, tepung telur, wine, dll.

Turunan-turunan asam tartarat E335, E336, E337, E353 (dari E334)

Dapat berasal dari hasil samping industri wine antioksidan, buffer, pengemulsi, dll

Gliserol/gliserin (E422)

Hasil samping pembuatan sabun, lilin dan asam lemak dari minyak/lemak (dapat berasal dari lemak hewani). Sebagai pelarut flavor, menjaga kelembaban (humektan), plasticizer pada pengemas. Bahan coating untuk daging, keju, kue, camilan, dll

Asam lemak dan turunannya, E430, E431, E433, E434, E435, E436

Dapat berasal dari turunan hasil hidrolisis lemak hewani. Pengemulsi, penstabil, E343: antibusa. Terdapat pada produk roti dan kue, donat, produk susu (es krim), desserts beku, minuman, dll

Pengemulsi yang dibuat dari gliserol dan/atau asam lemak (E470 – E495)

Dapat dibuat dari hasil hidrolisis lemak hewani untuk menghasilkan gliserol dan asam lemak sebagai pengemulsi, penstabil, pengental, pemodifikasi tekstur, pelapis, plasticizer, dll. Terdapat pada Snacks, margarin, desserts, coklat, cake, puding

Edible bone phosphate (E542)

Dibuat dari tulang hewan, Anti caking agent, suplemen mineral. Terdapat pada makanan [suplemen]].


Asam stearat

Dapat dibuat dari lemak hewani walaupun secara komersil dibuat secara sintetik anticracking agent

L-sistein E920

Dapat dibuat dari bulu hewan/unggas dan di Cina dibuat dari bulu manusia. Sebagai bahan pengembang adonan, bahan dasar pembuatan flavor daging. Untuk produksi tepung dan produk roti, bumbu dan perisa (flavor)

Wine vinegar dan malt vinegar

Masing-masing dibuat dari wine dan bir. Sebagai pemberi flavor bumbu-bumbu, saus, salad

Bahan Tambahan Makanan


Bahan Tambahan Makanan


Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang daya simpan. Selain itu dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin. Penggunaan aditif makanan telah digunakan sejak zaman dahulu. Bahan aditif makanan ada dua, yaitu bahan aditif makanan alami dan buatan atau sintetis.

Bahan tambahan makanan adalah bahan yang secara alamiah bukan merupakan bagian dari bahan makanan, tetapi terdapat dalam bahan makanan tersebut karena perlakuan saat pengolahan, penyimpanan atau pengemasan.

*contoh penyedap rasa